PENETRATION PRICING
Sebagai salah satu variabel bauran pemasaran, selain produk, distribusi, dan promosi, harga juga mempunyai peranan yang sangat penting bagi pemasar untuk menjangkau pasar sasaran atau untuk menarik pembeli. Persoalan yang komplek selalu dihadapi oleh pemasar dalam upaya menetapkan harga untuk produknya. Kita akan melihat bahwa kekomplekan dan pentingnya penetapan harga ini memerlukan suatu pendekatan yang sistematis, yang melibatkan penetapan tujuan dan pengembangan suatu truktur penetapan harga yang tepat. Namun, sebelum dibahas strategi penetapan harga lebih lanjut, perlu diketahui tentang apa yang dimaksud dengan harga.
Ditinjau dari segi ilmu ekonomi, harga, nilai, dan faedah (utility) merupakan konsep-konsep yang sangat berkaitan. Utility adalah atribut suatu produk yang dapat memuaskan kebutuhan. Sedangkan nilai adalah ungkapan secara kuantitatif tentang kekuatan barang untuk dapat menarik barang lain dalam pertukaran. Dalam perekonomian kita sekarang ini untuk mengadakan pertukaran atau untuk mengukur nilai suatu produk kita menggunakan uang, bukan sistem barter. Jumlah uang yang digunakan di dalam pertukaran tersebut mencerminkan tingkat harga dari suatu barang. Jadi, harga dapat didefinisikan seperti berikut.
Harga adalah sejumlah uang dan/atau seuatu yang lain beserta faedahnya yang dibutuhkan untuk mendapatkan suatu produk ( Etzel, Walker, and Stanton, 1997, h. 274). Dengan kata lain harga itu merupakan apa yang kita bayarkan untuk mendapatkan sesuatu.
Definisi tersebut menunjukan bahwa harga yang dibayar oleh pembeli itu sudah termasuk pelayanan yang diberikan oleh penjual karena di dalam produk itu sendiri sudah termasuk pelayanan. Dari sisi penjual, penjual berharap dapat memperoleh sejumlah keuntungan dari harga tersebut. Dalam praktik, harga tidak selaku dinyatakan secara jelas dengan istilah harga karena adanya perbedaan lembaga yang melakukan pemasaran, perbedaan produknya, perbedaan pelanggan, dan perbedaan proses penyampaian produknya.
Dalam strategi penentuan harga, manajer harus menetapkan dulu tujuan penetapannya. Tujua ini berasa dari perusahaan itu sendiri yang selalu berusaha menetapkan harga barang dan jasa setetpat mungkin . Oleh karena itu, tinjauan kita disini berawal dari segi manajemen perusahaan yang mempunyai kepentingan dengan masalah penetapan harga.
Keputusan untuk menetapkan harga sering pula melibatkan kepentingan pimpinan puncak terutama untuk produk baru. Penentuan ingkat harga tersebut biasanya dilakukan dengan mengadakan beberapa perubahan untuk menguji pasarnya,. Jika pasarnya menerima penawaran tersebut, berarti harga itu sudah sesuai . Tetapi jika mereka menolak maka harga tersebut perlu diubahsecepatnya. Disini kita perlu meninjau tentang apa yang menjadi tujuan bagi penjual dlam menetapkan harga produknya. Tujuan-tujuan tersebut adalah:
a. Meningkatkan penjualan;
b. Mempertahankan dan memperbaiki pangsa pasar;
c. Stabilisasi harga;
d. Mencapai trget pengembalian investasi;
e. Mencapai laba maksimum.
Salah Satu strategi penetapan harga yang sering digunakan pemasar adalah Penetration Pricing. Penetration Pricing atau Penetapan Harga Penetrasi merupakan salah satu srategi yang ditetapkan untuk produk baru. Strategi harga penetrasi adalah menentukan harga awal yang rendah serendah-rendahnya atau murah dengan tujuan untuk penetrasi pasar dengan cepat dan juga membangun loyalitas merek dari pada konsumen. Strategi harga penetrasi ialah dimana perusahaan berusaha memperkenalkan suatu produk baru dengan harga rendah, dengan harapan akan dapat memperoleh volume penjualan yang besar dalam waktu relatif singkat. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai volume penjualan yang setinggi-tingginya di segmen pasar tertentu. Strategi seperti ini dapat diterapkan apabila kondisi persaingan sangat ketat, atau kondisi pasar sudah menunjukkan kejenuhan.
Perusahaan menerapkan penetapan harga penetrasi pasar, (market penetration-pricing) yaitu berusaha memperkenalkan suatu produk baru dengan harga rendah, dengan harapan akan dapat memperoleh volume penjualan yang tinggi, biaya unit yang semakin rendah dan laba jangka panjang yang semakin tinggi dengan asumsi pasar sensitif terhadap harga.
Kondisi-kondisi berikut mendukung penetapan harga yang rendah:
a. Pasar tersebut sangat peka terhadap harga, dan harga yang rendah merangsang pertumbuhan pasar.
b. Biaya produksi dan distribusi turun dengan makin terakumulasinya pengalaman produksi.
c. Harga yang rendah menghapuskan atau mencegah persaingan.
Comments
Post a Comment